Indonesia vs China: Dua Gaya Menghadapi Tarif 32% dari Amerika
Tanggal 9 April 2025 jadi momen penting dalam hubungan dagang internasional. Amerika Serikat, lewat kebijakan “reciprocal tariffs” dari mantan Presiden Donald Trump, menetapkan tarif baru sebesar 32% untuk produk-produk dari Indonesia.
Tujuannya? Sederhana tapi tajam: kalau negara lain mengenakan tarif tinggi ke barang-barang dari AS, maka AS akan membalas dengan hal yang sama.
Yang menarik, respons masing-masing negara terhadap kebijakan ini ternyata beda banget. Yuk, kita bahas bagaimana Indonesia dan China menyikapi tarif baru ini — dan apa dampaknya ke strategi dagang mereka.
🇮🇩 Indonesia: Main Aman, Fokus Cari Solusi
Indonesia merespons kebijakan ini dengan pendekatan diplomatik dan kompromistis.
👉 Diplomatik berarti pemerintah Indonesia memilih berdialog, menjalin komunikasi, dan menghindari konfrontasi langsung.
👉 Kompromistis artinya Indonesia bersedia memberikan konsesi (kelonggaran) untuk menjaga hubungan baik dengan AS — daripada membalas dengan tarif tandingan.
Langkah konkret yang diambil Indonesia antara lain:
✅ Menurunkan tarif untuk produk-produk AS seperti:
-
Baja
-
Barang tambang
-
Alat kesehatan
(Langkah ini memberi “angin segar” untuk ekspor AS masuk ke Indonesia.)
✅ Meningkatkan impor dari AS, seperti:
-
LPG
-
LNG
-
Kedelai
-
Komponen untuk proyek infrastruktur
(Dengan ini, Indonesia menunjukkan itikad baik dan potensi kerja sama dua arah.)
✅ Membentuk delegasi khusus yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Washington untuk negosiasi langsung.
🎯 Inti Strategi Indonesia:
-
Menenangkan situasi agar konflik dagang tidak makin panas.
-
Menjaga citra Indonesia sebagai mitra dagang yang “fair”.
-
Mencari jalan tengah supaya tetap dapat akses pasar AS tanpa harus ikut “perang tarif”.
Pendek kata, Indonesia pilih cari solusi, bukan cari musuh.
🇨🇳 China: Tunjukkan Taring, Siap “Perang Dagang”
Berbeda dengan Indonesia, China memilih jalur keras dan defensif. Mereka tidak tinggal diam, justru langsung membalas kebijakan tarif AS dengan:
🚫 Menerapkan tarif balasan ke berbagai produk AS: pertanian, otomotif, sampai produk teknologi.
🏭 Mendorong substitusi produk lokal, yaitu mengurangi ketergantungan terhadap barang dari Amerika dan memperkuat industri dalam negeri.
🌏 Membangun aliansi dagang baru dengan negara-negara seperti Rusia, Brasil, Afrika Selatan, dan negara-negara Asia lainnya.
🎯 Inti Strategi China:
-
Kirim sinyal kuat ke AS: “Kalau kamu keras, kami juga bisa keras.”
-
Lindungi kepentingan nasional dan industri dalam negeri.
-
Jaga posisi tawar dalam kancah dagang global.
Buat China, tarif dari AS dianggap sebagai tekanan politik, dan satu-satunya cara menghadapi tekanan, ya dengan melawan balik.
🔍 Perbandingan Respons Indonesia vs China
Aspek | Indonesia | China |
---|---|---|
Gaya Respons | Diplomatik & kompromistis | Tegas & defensif |
Reaksi Terhadap Tarif | Menurunkan tarif & buka impor | Tarif balasan & substitusi produk |
Tujuan Utama | Redam konflik & jaga hubungan | Balas tekanan & lindungi industri lokal |
Strategi Diplomasi | Delegasi ke AS untuk negosiasi | Aksi cepat + pernyataan keras |
Risiko yang Diambil | Potensi dianggap lemah, tapi aman | Potensi perang dagang berlarut |
💬 Kesimpulan
Tarif 32% dari AS jadi ujian besar bagi strategi dagang negara-negara dunia. Tapi, yang menarik bukan cuma kebijakannya, melainkan cara tiap negara merespons.
-
Indonesia memilih jalur damai — menyusun strategi cerdas agar tetap bisa masuk pasar AS tanpa menciptakan konflik baru.
-
China justru ambil sikap tegas — siap hadapi tekanan dengan tekanan yang sama kuat.
Keduanya punya alasan masing-masing. Yang penting, semua berupaya melindungi ekonomi domestik dan menjaga keberlanjutan hubungan dagang internasional.
Kamu lebih setuju mana? Diplomatis ala Indonesia atau tegas ala China?
Solusi Digitalisasi Bisnis dari Nawatara Tech
Buat kamu yang pengen punya website tapi nggak mau ribet, MauWebBisnis dari Nawatara Tech siap bantu! Kami bikin website yang profesional, cepat, dan gampang dikelola. Mulai dari Landing Page sampai Website Sistem Otomatis, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis kamu.
Jadi, daripada terus-terusan terjebak di marketplace, lebih baik ambil langkah besar buat punya website sendiri. Saatnya bisnis kamu lebih stabil, lebih untung, dan lebih siap bersaing!
Bangun website profesional yang bukan hanya cepat dan menarik, tapi juga didukung strategi digital marketing lengkap untuk meningkatkan traffic dan penjualan bisnismu!
MauWebBisnis dari NawaTara Tech menawarkan layanan Website Profesional #1, mulai dari Landing Page hingga Website Sistem Otomatis yang dirancang untuk meningkatkan visibilitas dan konversi bisnismu.
💡 Yuk, digitalisasikan bisnis kamu bareng Nawatara Tech! 🚀 Dapatkan DISINI!

Baca Juga: Krisis Tarif AS vs Indonesia: Prabowo Pilih Jalan Diplomasi Progresif
Berlangganan Saluran WhatsApp: WA Channel
Join Community Sekarang: Nawatara Community
Post Comment